Seekor Elang Jawa dilepasliarkan di Gunung Slamet


Banyumas (ANTARA News) – Seekor Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) hasil sitaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat bakal dilepasliarkan di lereng selatan Gunung Slamet, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Elang Jawa tersebut sejak Kamis telah berada di Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, guna menjalani masa penyesuaian lingkungan sebelum dilepasliarkan pada 14 November 2012.
“Elang Jawa ini sebenarnya hasil tangkapan pemburu yang saat dibawa ke Jawa Barat disita oleh BKSDA dan selanjutnya dibawa ke Suaka Elang,” kata Koordinator Banyumas Biodiversity, Timur Sumardiyanto.
Setelah menjalani rehabilitasi di Suaka Elang Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, kata dia, Elang Jawa ini selanjutnya dibawa ke Desa Melung yang berada di lereng Gunung Slamet guna dilepasliarkan.
Menurut dia, Elang Jawa yang hampir punah ini merupakan endemik Jawa Tengah dan di Gunung Slamet juga banyak terdapat elang sehingga diharapkan dapat berkembang biak.
Salah seorang pengelola satwa Suaka Elang Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, Yantri Kurniawan mengatakan, sebelum menjalani rehabilitasi di Suaka Elang, Elang Jawa ini sempat ditempatkan di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Gadog, Bogor, Jabar, sekitar dua tahun.
“Oleh karena PPS Gadog tidak ada fasilitas rehabilitasi dan `release` (pelepasan), elang itu ditranslokasikan ke kami di Suaka Elang,” kata dia yang juga Kepala Polisi Kehutanan Resor Salak I Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.
Menurut dia, elang Jawa tersebut berada di Suaka Elang selama satu tahun.
Kendati tidak ada batasan waktu kapan elang dapat dilepaskan, dia mengatakan, Suaka Elang memiliki ukuran sampai sejauh mana elang tersebut sudah dalam kondisi siap dilepasliarkan kembali.
“Artinya, kalaupun elang merupakan serahan masyarakat atau sitaan dan sebagainya, setelah dinilai sekiranya elang itu bisa dilepaskan, akan secepatnya dilepaskan. Akan tetapi kalau masih perlu direhabilitasi atau belum siap diliarkan kembali, kita akan memproses itu agar elang kembali liar,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Melung Budi Satrio mengatakan, pihaknya menyambut baik pelepasliaran elang Jawa tersebut di Desa Melung yang berada lereng selatan Gunung Slamet.
“Elang itu untuk sementara ditempatkan di sini dulu agar bisa beradaptasi dengan lingkungan sebelum dilepasliarkan,” katanya.
Terkait rencana pelepasliaran Elang Jawa tersebut, petugas BKSDA Jateng Wilayah Konservasi Pemalang-Cilacap Endi Suryo mengatakan, pihaknya diminta untuk memonitor pelepasliaran elang Jawa di lereng selatan Gunung Slamet.
“Mudah-mudahan setelah dilepasliarkan, elang itu bisa `survival` dan berkembang biak,” katanya.
(ANTARA)
Foto : TEMPO/Aris Andrianto
Jika Anda menyukai Artikel KPB Nectarinia, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di web blog KPB Nectarinia
Share this post :
Comments
0 Comments

Posting Komentar

English Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
 
Support : HIMBIO Oryza sativa | Majalah Hayati | Macro Pocket
Copyright © 2013. KPB NECTARINIA UIN JAKARTA - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger